Selasa, 16 September 2008

Internet

Sejarah Internet
Pada akhir tahun 1960, US. Department of Defense Advanced Research Projects Administration (ARPA/DARPA) mendanai percobaan dan riset tentang jaringan komputer secara luas yang saling menghubungkan antar hampir semua organisasi di Amerika yang akhirnya dikenal dengan sebutan ARPAnet. Hasil dari riset tersebut email (electronic-mail) mulai digunakan.
Pada awal tahun 1980 protokol TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) mulai dikenalkan dan akhirnya menjadi protokol standar dalam struktur jaringan ARPAnet. Jaringan ARPAnet berkembang pesat jumlahnya menjadi ribuan host dan masih menggunakan standar protokol TCP/IP, dan akhirnya jaringan tersebut dikenal dengan internet.
Pada tahun 1988, DARPA digantikan oleh National Science Foundation (NSF) dalam pendanaan riset diikuti dengan penggantian dari ARPAnet menjadi NSFnet sebagai tulang punggung (backbone) jaringan internet. Kemudian pada musim semi tahun 1995, backbone internet melakukan transisi dari NSFnet (yang didanai oleh publik) ke beberapa backbone komersil, dimana memungkinkan interknoneksi antar jaringan bisa menjadi lebih jauh jaraknya. Penyedia backbone komersil tersebut diantaranya adalah MCI dan Sprint serta pemain lama seperti UUNet dan PSINet.
(DNS and BIND 3rd Edition, Paul Albitz & Cricket Liu, 1998 Hal 2)
Sejarah DNS
Pada tahun 1970an jaringan ARPAnet hanya terdiri dari beberapa ratus host saja. Pada waktu itu, sebuah file HOSTS.TXT yang berisi tentang semua informasi host-hosts tersebut masih bisa melayani setiap permintaan query dan menerjemahkan nama ke alamat IP (name-to-address-mapping).Pada sistem operasi berbasis UNIX, file /etc/hosts merupakan hasil dari pengolahan file HOSTS.TXT tersebut. File HOSTS.TXT pada waktu itu dikelola oleh Stanford Research Insitute Network Information Center (SRI-NIC) di Menlo Park, California. File tersebut tersebut didistribusikan ke semua host dan penggunanya hanya dengan menggunakan satu buah host (mesin/komputer) saja. Petugas administrasi dari ARPAnetbiasanya mengirimkan email kepada SRI-NIC tentang perubahan (termasuk penambahan maupun pengurangan) tentang informasi suatu host, dan dalam periode tertentu, mereka melakukan transfer file HOSTS.TXT yang paling baru (biasanya diperbaharui sekali dalam seminggu) dengan menggunakan protokol ftp. Seiring dengan berkembangnya jaringan ARPAnetdan penggunaan protokol TCP/IP, ukuran dari file HOSTS.TXT menjadi besar dengan bertambahnya jumlah host yang bergabung dengan jaringan ARPAnet. Kemudian timbul beberapa masalah dengan penggunaan file HOSTS.TXT ini, misalnya :
Trafik dan Beban (Traffic and load)
Beban mesin dan trafik (bandwith) di SRI-NIC dalam mendistribusikan file menjadi lebih berat dan besar
Penamaan yang saling bentrok (name collisions)
Pada file HOSTS.TXT tidak diperkenankan adanya dua buah nama host yang sama. Namun pada prakteknya, tidak ada cara untuk mencegah seseorang untuk menambahkan nama yang sama sehingga kemungkinan bisa menjadi bentrok dan pada akhirnya merusak skema yang telah ada
Keaslian (consistency)
Mengelola keaslian dan keutuhan sebuah file antar beberapa jaringan yang sedang berkembang pesat merupakan sesuatu hal yang sulit dilakukan
Berangkat dari masalah-masalah tersebut diatas, ARPAnet membentuk suatu sistem alternatif pengganti dari sistem lama yang menggunakan file HOSTS.TXT. Tujuannya adalah untuk memecahkan masalah dalam pengelolaan tabel host yang sangat beraneka ragam dan masih menggunakan metode sentralisasi. Pada sistem yang baru, seorang sistem administrator memungkinkan untuk mengelola data secara loka, namun akan selalu update secara global di internet. Sistem yang menggunakan metode desentralisasi ini diharapkan akan mengurangi beban dan trafik, serta pengelolaan data dan proses update dari sebuah informasi akan menjadi lebih mudah.
Paul Mockapertis dari University of Southern California Information Science Institute di Marina del Rey, California, dipilih sebagai orang yang bertanggung jawab terhadap rancangan, desain, arsitektur dan implementasi dari sistem pengelolaan data host yang baru. Pada tahun 1984 beliau merilis RFC (Request For Comment) 882 dan RFC 883 yang menjelaskan tentang Domain Name System (DNS). Kemudian disusul dengan RFC 1034 dan RFC 1035 yang juga menambahkan tentang masalah kemanan DNS, penerapan (implementasi), pengelolaan (adminstrative),mekanisme pembaharuan data secara dinamis, serta kemanan data dalam sebuah domain dan lain-lainnya.
(DNS and BIND 3rd Edition, Paul Albitz & Cricket Liu, 1998 Hal 3)
Konsep dan hirarki DNS
DNS adalah suatu bentuk database yang terdistribusi, dimana pengelolaan secara lokal terhadap suatu data akan segera diteruskan ke seluruh jaringan (internet) dengan menggunakan skema client-server. Suatu program yang dinamakan name server, mengandung semua segmen informasi dari database dan juga merupakan resolver bagi client-client yang berhubungan ataupun menggunakannya.
Struktur dari database DNS bisa diibaratkan dengan dengan struktur file dari sebuah sistem operasi UNIX. Seluruh database digambarkan sebagai sebuah struktur terbalik dari sebuah pohon (tree) dimana pada puncaknya disebut dengan root node. Pada setiap node dalam tree tersebut mempunyai keterangan (label) misalnya, .org, .com, .edu, .net, .id dan lain-lainnya, yang relatif rerhadap puncaknya (parent).Ini bisa diibaratkan dengan relative pathname pada sistem file UNIX,seperti direktori bin, usr, var, etc dan lain sebagainya. Pada puncak root node dalam sebuah sistem DNS dinotasikan dengan "." atau "/" pada sistem file UNIX.
Pada setiap node juga merupakan root dari subtree, atau pada sistem file UNIX merupakan root direktori dari sebuah direktori. Hal ini pada sistem DNS disebut dengan nama domain. Pada tiap domain juga memungkinkan nama subtree dan bisa berbeda pula, hal ini disebut subdomain atau subdirektori pada sistem file UNIX. Pada bagian subdomainjuga memungkinkan adanya subtree lagi yang bisa dikelola oleh organisasi yang berbeda dengan domain utamanya.
(DNS and BIND 3rd Edition, Paul Albitz & Cricket Liu, 1998 Hal 4)

Tidak ada komentar: